Persepsi
Beberapa contohnya seperti:
Proses penuaan secara biologis,ketepatan waktu serta arah waktu dan variasi waktu psikis yang dirasakan seseorang ketika menunggu sesuatu atau peristiwa.
Oleh karena itu,waktu diperlukan untuk memahami realitas pada berbagai bidang yang terkait erat dengan fisika,biologi,psikologi dan kosmologi.
Waktu,ruang,gerakan,dan benda,semuanya relatif dan tidak absolut.
Ruang yang hanya eksis karena keberadaan objek - objek di dalamnya,dan waktu yang hanya akan ada ketika ada sebuah kejadian tertentu.
Waktu muncul sebagai hasil perbandingan antara beberapa ilusi yang tersimpan di dalam otak.
Bila seseorang tidak memiliki memori,maka otaknya tidak dapat melakukan interpretasi seperti itu sehingga persepsi tentang waktu tidak terbentuk.
Alasan seseorang menyatakan dirinya berumur 30 tahun hanyalah karena ia telah mengakumulasi informasi berkaitan dengan 30 tahun tersebut di dalam otaknya.
Bila me-morinya tidak ada,maka ia tidak akan berpikir tentang keberadaan perio-de yang telah berlalu dan ia hanya akan mengalami momen tunggal yang sedang dijalaninya.
Seba-gaimana ruang hanyalah suatu susunan objek-objek material yang mungkin,waktu juga hanyalah susunan kejadian-kejadian yang mungkin.
Relativitas waktu dapat dialami secara sederhana di dalam mimpi.
Walaupun apa yang kita lihat dalam mimpi tampaknya berlangsung ber jam-jam,sesungguhnya hanya berlangsung beberapa menit,atau bahkan beberapa detik.
Tetapi realita yang kita alami tidak berjalan seperti yang dinyatakan di atas,sesung-guhnya kita tidak pernah tahu bagaimana waktu mengalir,atau bahkan tidak tahu apakah ia mengalir atau tidak,Semua ini menunjukkan bahwa waktu bukanlah fakta absolut melainkan hanya sebuah persepsi.
Waktu selalu terkait dengan ruang. Keduanya hanyalah bagian dari pikiran manusia.
