Yang Mengamati dan Diamati
Gagasan bahwa atom adalah partikel terkecil di alam semesta ini runtuh dengan penemuan bahwa atom itu sendiri ternyata terdiri dari unsur yang lebih kecil,yaitu unsur subatom.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah ternyata bahwa partikel-partikel subatomic ini memancarkan berbagai “energi aneh.”
Temuan dalam fisika kuantum hanya berlaku dan signifikan pada tingkat sub-atomik,tetapi saya katakan,bukankan kita semua berada di tingkat sub-atomik juga?.
Ketika kita mengamati diri kita sendiri dan lingkungan fisik kita ditingkat terkecil,bukankan kita terdiri dari atom juga?.
Dan bukankah kita terdiri dari partikel subatom?. Bukankah kita adalah apa yang kita amati ?.
Materi ini hanyalah ilusi dan bahwa segalasesuatu di alam semesta ini terbuat dari energi. Atom terdiri dari pusaran energi yang terus berputar dan bergetar dan masing-masing memancarkan energi yang unik. Oleh karena itu,jika kita benar-benar ingin mengamati diri kita sendiri dan mencari tahu siapakah kita,kita sesungguhnya adalah makhluk energi dan getaran,yang memancarkan energi yang unik.
Kita lebih dari apa yang kita persepsikan tentang diri kita,dan saatnya kita mulai melihat diri kita sendirisebagai energi itu.
Jika kita mengamati komposisi atom dengan mikroskop,kita akan melihat,bentuk seperti pusaran energi,dengan sejumlah vortisitas energy yang jauh lebih kecil yang disebut quark dan foton.
Ini adalah apa yang membentuk struktur atom.
Ketika kita berfokus lebih dekat dan lebih dekat pada struktur atom,kita tidak akan melihat apa-apa,kita akan mengamati kekosongan.
Atom tidak memiliki struktur fisik,kita tidak memiliki strukturfisik,hal-hal yang fisik sesungguhnya tidak memiliki struktur fisik!,Atom terbuat dari energi yang tak terlihat,materi yang tidak berwujud.
Pengalaman kita mengatakan bahwa realitas kita terdiri dari hal-hal materi fisik.
Sekali lagi,apa yang diungkapkan oleh mekanika kuantum adalah bahwa tidak ada yang benar “fisik” di alam semesta ini,atom adalah miniatur energi yang terus bermunculan timbul dan tenggelam dari eksistensinya. Bahwa alam semesta ternyata bukanlah hal-hal fisik,tetapi berasal dari belitan holistik gelombang energi immaterial.
Sekarang kita mengetahui bahwa materi bukanlah fisik. Dan sebagai pengamat,kita secarapribadi terlibat dengan penciptaan realitas kita sendiri. Fisikawan harus mengakui bahwa alam semesta ini adalah konstruksi “mental”. Kita tidak bisa lagi mengabaikan fakta bahwa keyakinan,persepsi dan sikap (kesadaran) kita menciptakan realitas melampaui dunia fisik dan menerima kesimpulan bahwa alam semesta adalah mental-nonmateri.
Dunia non-fisik ini begitu aneh,bukan?.
Fakta bahwa materi muncul dari ruang kosong,dan banyak bukti yang menunjukkan bahwa kesadaran lah yang menciptakan itu.
Yang terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah memahami bahwa umat manusia harus berfokus pada kedamaian,kerjasama dan pemahaman. Kita harus menyadari bahwa kita semua saling terhubung,bahwa kita dapat memecahkan masalah kita di sini dengan mudah,mengingat fakta bahwa kesadaran kita memiliki sejumlah solusinya. Satu-satunya cara kita akan dapat menerapkan dan memanfaatkan solusi ini adalah melalui pergeseran dalam kesadaran kita.
(dikutip dari berbagai sumber)